PROFIL

Sejarah Singkat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sunan Giri Trenggalek

Pada tahun 1985 pemerintah lewat Departemen Penerangan meresmikan Pondok Pesantren Qomarul Hidayah sebagai Pusat Informasi Pondok Pesantren di Trenggalek. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa keberadaan dan manfaat PP. Qomarul Hidayah diakui. Setelah melihat banyaknya alumni SLTA khususnya Madrasah Aliyah di sekitar Trenggalek (khususnya MA. Qomarul Hidayah) yang tidak tertampung di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta karena faktor ekonomi, maka KH. Kholil Madjid selaku pimpinan PP. Qomarul Hidayah mempunyai gagasan untuk membuka sebuah perguruan tinggi guna menampung mereka.

Gagasan tersebut diwujudkan pada tahun 1986 tepatnya tanggal 24 Desember 1986 yang ditandai dengan kesepakatan beberapa tokoh agama dan sarjana muslim yang ada di kabupaten Trenggalek. Kesepakatan atas gagasan tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain;

  1. Adanya sejumlah Madrasah Aliyah yang ada di kabupaten Trenggalek diharapkan menjadi kontribusi bagi perguruan tinggi yang akan didirikan.
  2. Lokasi dan Gedung untuk kampus memungkinkan.
  3. Sumber Dana operasional diharapkan dari wakaf dan dermawan yang selam aini sudah berjalan dengan baik.
  4. Tenaga pengajar atau dosen dari para sarjana muslim yang berdomisili dan bertugas di kabupaten Trenggalek sudah memadai.

Disamping itu rapat tersebut juga memutuskan masalah pengelolaan yang akhirnya dibentuk suatu yayasan dengan nama “Yayasan Sunan Giri”.

 

Pada tanggal 25 Januari 1987 Ketua Yayasan menghadap Notaris Ny. Nurnijati, S.H. untuk mendirikan Yayasan Sunan Giri  dan akhirnya keluarlah akte pendirian Yayasan Sunan Giri Trenggalek Nomor : 2 tanggal 25 Januari 1987.

Pada tanggal 3 Januari keluarlah rekomendasi dari Bupati Kepala Daerah Tingkat   II Kabupaten Trenggalek untuk mengajukan berdirinya Fakultas Tarbiyah  ke Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya. Maka keluarlah SK Pengangkatan Ketua  (pimpinan) Fakultas Tarbiyah Universitas Sunan Giri di Trenggalek, dengan SK Rektor UNSURI Surabaya Nomor: 138/D.09/1987 tanggal 14 April 1987 selanjutnya dibentuk Panitia penerimaan Mahasiswa baru tahun akademik 1987/1988 yang akhirnya berhasil mendapatkan mahasiswa sebanyak 110 mahasiswa dan dinyatakan  diterima sebagai mahasiswa baru  sebanyak 102 orang mahasiswa.

Kuliah pertama diadakan pada tanggal 1 September 1987 yang sebelumnya diawali dengan kegiatan OSPEK dan Penataran P-4. Kemudian pada tanggal 23 September 1988 Universitas Sunan Giri Fakultas Tarbiyah Trenggalek diganti nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sunan Giri Trenggalek, hingga sekarang ini.

Adapun pimpinan Fakultas Tarbiyah UNSURI di Trenggalek pada awal  berdirinya adalah sebagai berikut :

  1. Dekan                                               : Drs. Abu Amar.
  2. Pembantu Dekan I                            : Drs. A. Badawi Irfan
  3. Pembantu Dekan II                          : dr. Ahmad Syaifulloh
  4. Pembantu Dekan III                         : Drs. Munirul Anam
  5. Sekretaris Fakultas                            : Nyumani, BA
  6. Ketua Jurusan                                   : Drs. Imam Daroni

B. Peran dan Tantangan

1. Peran.

STIT Sunan Giri Trenggalek menyadari sebagai satu bagian pendidikan Nasional akan selalu aktif dalam mengambil peran dalam melaksanakan keputusan UU. No. I/MPR/1988 seta Tap MPR No. II/MPR/1993 dalam bidang pendidikan Tinggi, STIT Sunan Giri Trenggalek menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu : Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berperan sebagai agen pembangunan dalam ikut mengembangkan kota Trenggalek dan sekitarnya, teristimewa yaitu ikut mewujudkan cita-cita kota Trenggalek sebagai kota (INGANDAYA) industri, pangan dan budaya.

STIT Sunan Giri Trenggalek akan selalu berusaha meningkatkan perannya dalam ikur mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat yang benar-benar selaras dalam hubungannya dngan Alloh SWT dan dengan sesama manusia dan juga dengan alam sekitarnya.maka memiliki kemantapan dan keseimbangan dalam kehidupan lahiriyah dan batiniyah.serta memiliki jiwa yang dinamis dan semangat gotong royong yang berkembang sehingga sanggup dan mempu melanjutkan perjuangan bangsa.

Disamping itu STIT Sunan Giri Trenggalek akan selalu meningkatkan perannya dalam menunjang pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta sebagai tempat mencetak kader umat dan kader bangsa sekaligus dengan tetap berpegang teguh dan memelihara ciri khas sebagai salah satu amal usaha dalam bidang pendidikan tinggi milik Keluarga Besar Nahdlatul Ulama.

2. Tantangan

STIT Sunan Giri Trenggalek menyadari dalam menjalankan peranan dan mutunya menghadapi tantangan-tantangan. Tantangan yang dihadapi STIT Sunan Giri Trenggalek dengan asistensi dan Programnya.

Beberapa tantangan yang harus di jawab antara lain sebagai berikut :

  1. Makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan pada umumnya dan khusunya dipendidikan Sekolah Tinggi sebagai salah satu segi positif dari berhasilnya pembangunan nasional.
  2. Makin bertambahnya lulusan SMU dan yang sederajat yang tidak tertampung di PTN dan IAIN/STAIN.
  3. Tuntutan pada umumnya dan untuk menyongsong era globalisasi akan banyak membutuhkan tenaga-tenaga sarjana dan tenaga profesional dalam bidang pembinaan mental spiritual untuk mengantisipasi perubahan dari perubahan masyarakat industrialisasi dan matrialistik.
  4. Semakin meningkatnya pola hidup sebagai masuarakat yang hidonestis, yang menitik beratkan persaingan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan duniawi yang kadang bertentangan dengan Pancasila yang memerlukan penanggulangan yang prefentif antara lain melalui penyebaran agama melalui pendidikan disekolah-sekolah.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan Pendidikan Nasional Pancasila adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesaia, yaitu, manusia yang beriman dan bertaqwa kapa Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja sama, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, sehat jasmani dan rohani, memperdalam cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan semangat kesetiakawanan Nasiona, percaya pada diri sendiri, sikap dan perilaku yang inovatif dan kra\eatif, sehingga mampu mewujudkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Atas dasar tujuan umum pendidikan nasional tersebut maka :

a. Tujuan STIT Sunan Giri Trenggalek adalah :

Membantu pemerintah Republik Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sesuai dengan Undang-undang 1945 dan Garis-garis besar Haluan Negara yang berazazkan Pancasila, serta menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan negara dalam bidang-bidang keahlian tertentu sesuai dengan jurusan yang dibina.

b. Tujuan Institusional STIT Sunan Giri Trenggalek  adalah :

1)         Mewujudkan sarjana muslim yang berakhlaq mulia, cakap, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan negara, beramal menuju terwujudnya masyarakat madani yang diridloi Alloh Swt.

2)         Mewujudkan kampus sebagai lembaga dakwah danlembaga kader umat guna menghantarkan mahasiswa sebagai sarjana muslim dengan kualifikasi intelek ulama dan ulama intelek.

3)         Mewujudkan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk pembangunan masyarakat dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD “45.

c. Tujuan Pengembangan STIT Sunan Giri Trenggalek adalah :

1)         Mengembangkan kelembagaan yang ada, misalnya pengembangan organisasi, personalia dan peraturan-peraturan pelaksanaan.

2)         Mengembangkan kegiatan akademik, termasuk pelaksanaan sistem kridit semester (SKS) dan administrasi akademiknya.

3)         Mengembangkan sarana fisik, termasuk pengadaan lahan akademik dan administrasi.

Meningkatkan anggaran pendapatan dengan meningkatkan dana non mahasiswa serta usaha lain yang dianggap syah.

Tinggalkan komentar